Catatan Akhir Kuliah

Mystery Of The Nile

Archive for the ‘Sastra’ Category

Niel El Menya…..Turkish

Posted by hafidzi pada 30 April 2009

Dear Blog,

Sudah lama ingin nulis nih blog, tapi yaa karena sudah dekat dengan ujian semester akhir, terpaksa jarang buka net, tapi sekarang ada hal yang mungkin bisa jadi pelajaran bagi siapa aja yang pernah mengenal arti cinta….

Memang ceritanya simple, tapi penuh arti…

Inilah rahasia keindahan sungai Nil di El Menya….

Di Ruang Kuliah

“hei boy, lo knpa? Ada masalah ya? Tanya ku.

“ngga Zi, Cuma …..”

Aku mulai tertarik untuk mendengar apa yang sedang terjadi dengan teman ku ini, yaa walau bagaimana pun dia kan teman ku, jadi wajar kalau aku ingin membantu meringanakn beban dia, paling tidak biasa nya masalah uang, karena ini yang sering membuat teman-teman ku termenung sendiri.

“Dulu Zi, aku kan pernah tertarik sama perempuan…”

“waah cew ya? Halaah paling juga kayak kemarin-kemarin….”potong ku Baca entri selengkapnya »

Posted in Catatan Akhir Kuliah, Dear Diary, Sastra | 12 Comments »

Sang Bidadari

Posted by hafidzi pada 11 Desember 2008

9 Desember ‘08

Dear Diary………..

Tidak terasa ujian semester ganjil sudah dekat, hari yang menentukan bagaimana nasib seseorang, pepatah arab mengatakan

” Waktu Ujian akan Menjadikan Seseorang Dihargai atau Dicela”

“Aduuh kapan nih mo serius belajar…..” sambil melihat kalender yang tinggal 20 hari lagi.
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam. Disaat musim dingin waktu siang sangat lah sedikit, bayangkan saja kalau waktu magrib nya jam 5 sore dan subuhnya jam 5 pagi. Jadi setiap musim dingin waktu malam sangatlah panjang.
Ku ambil sebuah buku diktat kuliah, dan semua sudah kupersiapkan dengan matang kalau malam ini aku harus menguasai setengah buku ini.

“Memang tebal ….. ada 300 halaman untuk satu mata kuliah, ekhhh….” gerutuku.

Memang ini sebuah kesempatan untuk belajar dengan bertemankan dinginnya suara malam.

Setelah aku duduk di meja belajar kesayanganku, kudengar dari jejauhan ada suara seorang anak kecil….

“Astagrirullah……, Mumkin afrit (istilah org Mesir)” Baca entri selengkapnya »

Posted in Catatan Akhir Kuliah, Dear Diary, Sastra | 48 Comments »

Perkenalan Singkat

Posted by hafidzi pada 11 Juni 2008

Mesir memang sangat terkenal dengan cleopatranya, wanita tercantik di negeri firaun ini. Tidak salah kalau dimana mana banyak wanita cantik bagai bidadari.
Aku hanya bisa melihat dan berpikir tapi wanita Mesir itu bagaikan sebuah boneka cantik di dalam sebuah lemari kaca. Indah, menarik, tapi tidak bisa disentuh dan diajak bicara. Mungkin karena ada satu peraturan pemerintah yang membuat orang asing merasa ragu tuk berteman dengan mereka. Karena jika mereka merasa tidak enak apalagi sampai terganggu bisa2 kita malah berurusan dengan Mabahis Mesir (intel nya Mesir).
“hei…lagi ngelamun ya???” sergah teman satu kamar ku.
“hehe…Ngga ko, cuman bingung aja. Tanggal 18 ini aku ada janji dengan seorang perempuan dari Universitas Ain Syams daerah Abbasiyah” jawabku tenang.
Sebenarnya aku malas aja bercerita tentang wanita ini, tapi karena terus didesak akhirnya aku memberanikan diri bercerita.

Ten hours earlier

Waktu itu aku sedang duduk dikursi halte bis, kebetulan hari ini aku mau ujian. Tiba-tiba terlihat tiga bayangan berada didepan ku, dengan buku ditangan sambil tersenyum dikit
“Ya kapten, inta musy Masry Sah?” (Hei, kamu bukan orang Mesir kan?)
“A…Aiwa ana wafidin”(ya, aku orang Mesir) jawabku gagap. Baca entri selengkapnya »

Posted in Dear Diary, Sastra | 42 Comments »

Erga3Ly (Back to me)

Posted by hafidzi pada 22 September 2007

حبيبي انا قلبي واجعني انت عامل فيه انت ساحرني والا ايه
ما كل الناس بتقدر تسنى تسنى طب انا مش قادر انساك ليه 🙂

Baca entri selengkapnya »

Posted in Prosa Arab, Sastra | 9 Comments »

Posted by hafidzi pada 28 Oktober 2006

28 Oktober ’06

“Apa, kenapa tidak dikasih tau duluan” teriakku di handphone ketika mendengar kabar bahwa sahabatiku sudah melangsungkan akad nikah. Seorang adik yang mungkin bisa memberikan semangat aku untuk bisa bertemu dengannya kembali, sebuah janji telah diucapkan ketika diriku akan berlabuh jauh.

Ah tetap saja, gombal. Tapi walau bagaimanapun seorang laki-laki harus mempunyai jiwa ksatria, harus bisa menghadapi suatu cobaan yang mungkin sangat berat untuk diterima.

Teringat …………canda ria yang begitu indah,bermain, jalan, duduk bahkan masih banyak lagi yang …..Menurut ku lebih dari sekedar seorang adik, ya, aku menamainya lebih. Sebab aku tidak boleh ingkar pada diri ini, bahwa aku sangat menyukai dirinya.

Tapi….keadaan memanglah segala-galanya yang bisa menetukan.Jodoh yang ku harapkan pun pupus di jalan. ‘Memang kita sebagai manusia tidak lepas dari yang namanya takdir, kita harus senang terhadap apa yang telah Allah berikan kepada kita, toh bunga tidak sekuntum kan…… ‘kata temanku coba menenangkan perasaan ku yang lagi gundah.

Aku pun mulai berpikir, kenapa harus menunggu, apakah aku mau jadi seorang Bagas di film Alexandria? atau memang harus menunggu setelah tercapai cita-citaku?

Aku memang harus memutuskan, apakah aku harus berhenti menggapai cita-citak hanya karena seorang gadis belia?atau aku harus meneruskan perjalanannya?

Memang terasa sangat sakit bagaikan seorang Bagas, apa yang dapat kuambil dari hikmah ini? semoga saja Allah tidak melupakan diriku, sehingga Dia menggantikan yang lebih baik lagi dari pilihan seorang hamba, bagaimana jika Allah yang memilihkan? pasti sangat lah cocok buat ku, karena hanya Allah lah yang maha kuasa, bisa jadi pilihan ku itu tidak sesuai.

Allah berikanlah ketabahan dan kuasa-Mu untuk menetapkan hati hambamu ini agar terus berada dijalan-Mu dan gantikanlah yang terbaik menurut- Mu ya Allah.

to be continued…..

sebuah penantian

Posted in Dear Diary, Sastra | 4 Comments »

Tanggapan Emansipasi Perempuan

Posted by hafidzi pada 29 September 2006

Emansipasi menghina kaum perempuan, benarkah?

Dalam banyak hal perempuan lebih hebat daripada laki-laki. Emansipasi, justru, merendahkan martabat dan membuatnya setara dengan laki-laki. Emansipasi menjadikan “Laki-laki” sebagai tolok ukur. Ini satu kata yang kotor, karena ini tidak memperhitungkan potensi seorang perempuan. Standar dan martabat perempuan, keduanya tak pernah disadari. Kaum perempuan dibuat, dan lebih dipaksa untuk memenuhi tolok ukur kaum lelaki. Pertanyaannya adalah : Untuk apa? Kenapa seorang perempuan
harus berjuang untuk memenuhi tolok ukur itu? Bukankah ia memiliki tolok ukurnya sendiri. Baca entri selengkapnya »

Posted in Sastra | 5 Comments »

ASAL USUL DAN TUJUAN KEHIDUPAN

Posted by hafidzi pada 12 September 2006

Bagian terakhir dari pembahasan kita kali ini adalah menjawab pertanyaan : Untuk apa kita mempelajari Ruh dan Jiwa? Kenapa nggak cuek aja? Toh, dipelajari atau tidak, Ruh dan Jiwa itu sudah ada di dalam tubuh dan terlibat dalam kehidupan kita?

Orang Jawa mengatakan untuk mengetahui: ‘sangkan paraning dumadi’ alias asal usul dan tujuan kehidupan. Darimanakah kehidupan ini muncul dan akan kemanakah kita sesudah itu? Hal yang sama telah dilakukan oleh para ilmuwan, filsuf, dan orang-orang bijak sepanjang sejarah kemanusiaan. Baca entri selengkapnya »

Posted in Education, Sastra | 9 Comments »

Menyimpang Dari Tujuan

Posted by hafidzi pada 11 September 2006

Ketika keindahan tak lagi terlihat indah.

Benda busuk terasa begitu nikmat.

Sesuatu tak bermakna lebih digemari dari hidangan Tuhan.

Mungkin hatiku tak berbentuk lagi.

Untuk memuaskan berontak diri.

Kemudian masa depan terlihat suram.

Terlupa bahwa bumi akan berhenti berputar.

Masa mendatang pun tampak lebih mengerikan.

Hari itu, dimana alat transportasi tujuan kekuliah selalu penuh. Dipadati mahasiswa yang tak sabar ingin melihat hasil usahanya selama setahun. Tak terkecuali aku, walaupun dengan pengorbanan, kupaksakan pergi ke kuliah, juga tak sabar ingin melihat hasil ujian. Baca entri selengkapnya »

Posted in Papadaan, Sastra | Leave a Comment »

Kenali Dirimu Tentukan Tujuan Mu

Posted by hafidzi pada 11 September 2006

Selera dan gaya hidup seringkali tak berbanding lurus dengan penghasilan yang diperoleh. Banyak orang yang kemudian mengorbankan banyak hal demi berburu
kesenangan sesaat.

Banyak orang beranggapan, hidup memang untuk dinikmati. Tak heran jika kemudian mereka berprinsip “yang penting senang” dan bagaimana menciptakan
kehidupan yang “serba ada”. Tak peduli bagaimana caranya. Harga diri pun siap digadaikan demi memenuhi selera dan tuntutan gaya hidup yang dianutnya. Sehingga karena ingin hidup senang, akhirnya terlena untuk menimbang akibat buruk yang bakal timbul di
kemudian hari. Melupakan urusan diri sendiri padahal diri ini dituntut memiliki kesiapan bila pada saatnya harus kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Walhasil, banyak yang dininabobokkan dengan ‘kesenangan’ sehingga seolah tidak ada hari perhitungan, hisab dan pertanggungjawaban di hadapan
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baca entri selengkapnya »

Posted in Sastra | Komentar Dinonaktifkan pada Kenali Dirimu Tentukan Tujuan Mu

Misteri Alam Gaib

Posted by hafidzi pada 11 September 2006

Misteri ini terjadi kira-kira 15 tahun yang lalu. Tepatnya ketika aku berumur 4 tahun. Pada usia itu, aku termasuk anak kecil yang imut dan manis. Namun aku mempunyai sifat pemalu, pendiam dan sedikit tertutup kepada orang lain, bahkan kepada orang tua dan saudara-saudaraku sendiri. Aku anak ke 4 dari 6 bersaudara. Dan aku mempunyai seorang adik yang 25 bulan lebih muda dariku.

Pada suatu malam, entah kenapa aku tidak bisa tidur. Kupaksakan mataku untuk tidur, tapi tetap saja tidak bisa. Baca entri selengkapnya »

Posted in Opini, Papadaan, Sastra | 16 Comments »