28 Oktober ’06
“Apa, kenapa tidak dikasih tau duluan” teriakku di handphone ketika mendengar kabar bahwa sahabatiku sudah melangsungkan akad nikah. Seorang adik yang mungkin bisa memberikan semangat aku untuk bisa bertemu dengannya kembali, sebuah janji telah diucapkan ketika diriku akan berlabuh jauh.
Ah tetap saja, gombal. Tapi walau bagaimanapun seorang laki-laki harus mempunyai jiwa ksatria, harus bisa menghadapi suatu cobaan yang mungkin sangat berat untuk diterima.
Teringat …………canda ria yang begitu indah,bermain, jalan, duduk bahkan masih banyak lagi yang …..Menurut ku lebih dari sekedar seorang adik, ya, aku menamainya lebih. Sebab aku tidak boleh ingkar pada diri ini, bahwa aku sangat menyukai dirinya.
Tapi….keadaan memanglah segala-galanya yang bisa menetukan.Jodoh yang ku harapkan pun pupus di jalan. ‘Memang kita sebagai manusia tidak lepas dari yang namanya takdir, kita harus senang terhadap apa yang telah Allah berikan kepada kita, toh bunga tidak sekuntum kan…… ‘kata temanku coba menenangkan perasaan ku yang lagi gundah.
Aku pun mulai berpikir, kenapa harus menunggu, apakah aku mau jadi seorang Bagas di film Alexandria? atau memang harus menunggu setelah tercapai cita-citaku?
Aku memang harus memutuskan, apakah aku harus berhenti menggapai cita-citak hanya karena seorang gadis belia?atau aku harus meneruskan perjalanannya?
Memang terasa sangat sakit bagaikan seorang Bagas, apa yang dapat kuambil dari hikmah ini? semoga saja Allah tidak melupakan diriku, sehingga Dia menggantikan yang lebih baik lagi dari pilihan seorang hamba, bagaimana jika Allah yang memilihkan? pasti sangat lah cocok buat ku, karena hanya Allah lah yang maha kuasa, bisa jadi pilihan ku itu tidak sesuai.
Allah berikanlah ketabahan dan kuasa-Mu untuk menetapkan hati hambamu ini agar terus berada dijalan-Mu dan gantikanlah yang terbaik menurut- Mu ya Allah.
to be continued…..
sebuah penantian