Sang Bidadari
Posted by hafidzi pada 11 Desember 2008
9 Desember ‘08
Dear Diary………..
Tidak terasa ujian semester ganjil sudah dekat, hari yang menentukan bagaimana nasib seseorang, pepatah arab mengatakan
” Waktu Ujian akan Menjadikan Seseorang Dihargai atau Dicela”
“Aduuh kapan nih mo serius belajar…..” sambil melihat kalender yang tinggal 20 hari lagi.
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam. Disaat musim dingin waktu siang sangat lah sedikit, bayangkan saja kalau waktu magrib nya jam 5 sore dan subuhnya jam 5 pagi. Jadi setiap musim dingin waktu malam sangatlah panjang.
Ku ambil sebuah buku diktat kuliah, dan semua sudah kupersiapkan dengan matang kalau malam ini aku harus menguasai setengah buku ini.
“Memang tebal ….. ada 300 halaman untuk satu mata kuliah, ekhhh….” gerutuku.
Memang ini sebuah kesempatan untuk belajar dengan bertemankan dinginnya suara malam.
Setelah aku duduk di meja belajar kesayanganku, kudengar dari jejauhan ada suara seorang anak kecil….
“Astagrirullah……, Mumkin afrit (istilah org Mesir)”
Secepatnya aku berdoa semoga dihindarkan dari gangguan setan. Memang untuk daerah tempat tinggal aku termasuk yang sepi dari keramaian, kalau setelah shalat Isya jarang sekali ada suara ribut, karena jarak Flat aku dengan jalan raya utama sekitar 400 Meter, jadi wajar kalau ada hal yang aneh.
Tapi aku mulai curiga dan semakin penasaran,
” Mana mungkin ada seperti hal yang begituan” pikiran ku semakin tidak karuan mendengar nya.
Dan kedengerannya seperti lantunan ayat al Qur’an, sedikit demi sedikit aku menuju bagian depan flat. Karena dibagian itulah terdengar suara anak kecil.
“Tabbat Yadaa Abi lahabiwwatabb” seperti itulah kira-kira kedengerannya.
Kejadian itu tidak hanya sekali tapi berulang ulang kalimat itu dibaca.
Setelah kali yang ketiga, terdengar kembali suara dari anak kecil yang kemungkinan masih berumur 4 tahun, mengikuti apa yang dibacakan tadi.
Dan sesekali terdengar seperti suara bayi menangis.
Perasaan takutku kembali datang, kucoba untuk memberanikan diri mencari dimana asal suara itu.
” Masya Allah ………….”
Dimalam yang semakin dingin ini masih ada orang yang belajar Mengaji, bukan siapa-siapa, melainkan dua anak kecil yang umurnya hanya beda setahun.
Kemudian kusapa mereka yang sedang asyik bercanda,
“Ya habibty….inti bete’mel iih?” (Ade’, kalian ngapain?) tanyaku melalui jendela kamar bagian depan.
“La…Wa la Hagah….” (tidak apa-apa)
“Hmm…saya sedang mengajarkan al Qur’an kepada teman saya ini, dia tinggal disebelah kita” kata Salwa, anak perempuan penjaga Apartemen yang umurnya sekitar 5 tahun.
Aku kembali tertegun, anak yang berumur 5 tahun mengajari anak seusianya mengaji Al Qur’an??? Teringat kalau dulu ketika aku berumur 10 tahun masih baca Iqraa an (sebelum Al Qur’an)
“Wallahi inti kuwaisah ya habibty” (De, kamu sungguh baik sekali)
“Syukran, ya ustadz, semoga Allah memudahkan anda dalam ujian nanti” jawab Salwa.
Kulihat setelah tiga kali dia membacakan ayat, sang adik kecil mengulanginnya dengan hati-hati, walaupun tanpa tertulis hanya lewat pendengaran dan pengucapan Salwa mengajari sang adik.
Dengan perasaan bahagia kutinggalkan kembali flat depan menuju kamar belajarku.
“Andai saja ini terjadi di negaraku, atau paling tidak di desaku” lamunku setelah duduk di meja belajar.
Sesekali aku tersenyum sendiri karena perasaanku yang pertama sangat menakutkan.
“Untung bukan Afrit, hehe…..”
Kairo, 10 Des 08. pukul 7 pagi
amandadeutsch said
Hi 🙂 thanks yach sudah mampir ke blog aku 🙂
Tulisannya keren2 deh. Beruntung banget ya bisa ke Arab 🙂
Bhs Jerman memang sulit, terutama struktur gramatikalnya. tapi justru itu tantangannya. 🙂 kemarin sempat ke Berlin, Dresden, Hannover, Belanda *hampir semua kota, dari selatan hingga utara.. karena negara penjajah kita ini kecil sekali oops…hehe*
keep in touch 🙂
takecare
thyA said
hux..
langsung tertegun membacanya..
di kampung kita ini mah umur 5 tahun lagi merayakan ulang tahun dengan banjir kadoo.. 🙂
Alexhappy said
mbaca ini serasa alam fikiran sy ternbang jauh ke Cairo sana. dan pada saat bersamaan sy seperti membaca novel kang Abik yg fenomenal itu…
btw, thanks mas sudah komentar di blog sy, sy senang berkenalan dgn anda. sy link blognya ya 🙂
Masenchipz said
wooow… 5 tahun ngajari Al Qur’an seusianya..calon ustadz bangettt.. amiin…
btw tulisannya kok kecil2 banget sih? bisa digedein donk.. he..he…
elisa faiz said
wah, kakak akhirnya nulis lagi juga…
gendut1mu3t said
mas ceritanya baguuuuz,,,
vee pengen ke mesir….
hikz,,,
Lyla said
agak mumet sih baca postingannya tulisannya kekecilan… tp ceritanya bagus 🙂
hikam said
Afriit Sugayyar ya basyaa! hi hi.. ma’an nagaah..
hafidzi said
Hehe…
Izzayyak ya akhuyya….
Kuwais?
aiwa ya basy…dah afrit sugayyar helwa….:)
hidayanti said
jangan suudhon ma syeiton mas :p
hhe…masyyallah,indah sekali kedengarannya,semoga apa yang di harapkan mas ini tercapai amin…
untuk memperbaiki moral bangsa kita terlebih dahulu memperbaiki moral agama kita ya..setuju ??
yodama said
Subhanallah.
Salut tuk Salwa! Sejak kecil sudah cinta Al-Qur’an, dan mengajarkan kepada adiknya.
sweetstrawberry said
Subhanallah 😉
Calon bidadari surga ^_^
hafidzi said
Iya…coba aja klo anda yang menyaksikan sendiri, mungkin bakal terharu….:)
sayatan sang penyair said
semoga sukses selalu….. 😀
randualamsyah said
Saya punya teman disana dari Banjar namanya Nasrudin. Kenal ga ?
tukyman said
apa benar petai menyababkan pusing?
dengan siapa lagi aku bertanya….wahai para blogger mania 🙂
i love you all bibe…
nastanesha said
Salut bwt Salwa. Tapi, jangan salah. Putra-putri Indonesia juga bisa kayak gitu. Asalkan dari kecil mereka diajak untuk mencintai Quran. Di lingkungan tempat tinggal saya (Jakarta) buktinya. Kedua orangtuanya hafidz&hafizhah Quran. Putrinya berumeur 5th (TK 0 besar). Dia sering ngajarin temen2 TKnya ngaji dan ngajak mereka ‘menyenyikan’ surah2 pendek. Semoga generasi Indonesia selalu menjadi lebih baik. Amien.
Karisha said
Assalamu’alaikum
waa..kk rajin nulis juga ternyataa. hhehe
iwaa. hiya kuwaisah marrah:)
izzah said
slm..
telat naahh..
btw..nice jg artikelx…
kalah deh ane ma bidadari kecil..
masa anak2 mrupakan masa keemasan…dmasa ini mereka mampu belajar dgn cepat..trmasuk mmbca n mnghafal ALQUR’AN..mdh2an lbh bnyk lg generasi rabbani yang kan lahir..dgn semangt cinta ALQUR’AN yg brkobar…amien..
titip slm tuk NATANESHA..
randualamsyah said
Maksud Saya Nasrudin yang balangan itu lho, Mas Hfidzi. Saya minta tolong bilangin ya : SalamAlaikum, Kunjungi blog saya.
Kalo ada blog dan Hpnya saya minta sekalian
randualamsyah said
Wah, ketinggalan, Makasih Ya,,,
hidayanti said
gimana ujian mas ustad??
dewifatma said
wah, kalau disini yang umur 30 tahun aja banyak yang nggak bisa ngaji. Taunya cuma bacaan shalat, itupun di hafal yang huruf latinnya, bukan huruf arabnya. Kalau disuruh baca Al-Fatehah yang huruf arab nggak bakalan bisa. Saya jadi ingat, ada anak kecil di Iran yang sudah hafal Al-Quran saat masih balita. Hebat, ya…
Salam kenal, ustadz hafidzi…
Makasi udh mampir ke blog-ku. Tukaran link yuk….
wennyaulia said
pasti anak itu imut banget 😀
btw, kemana aja baru nongol sekarang?
reallylife said
wah, sudah lama nda singgah di sini
mungkin lagi sibuk kuliah ya akhwan?
btw jadi pengen ketemu ma anak itu
Daiichi said
membuat para bidadari surga cemburu padanya.. 🙂
ichaawe said
iya… anak2 Mesir.. masyaAllah.
saya sering malu. bahkan ada yg umur 6 tahun seudah hapal Al-Quran
.
keponakan2 suami saya … rata2 hapal setengah Al-Quran. bener2 malu saya dibuatnya.
Tahun kemarin saya ber malam taun baru di Nile Cruise. lumayan seru kok. tp tahun ini di port said aja. Karena lg di tinggal suami ke Qatar:D
rita said
Duuhhhh tuww anak lucuu gemesinn yaa..
Biasanya kalo disni suka gak pe-de ngari orang lain 😀
airlangga89 said
Waahhh… jadi inget ade di rumah nech.. hehee… cute pastinyaaa…. 😀
salam kenal…. 😉
uvi07 said
assalamu’alaikum, ‘asaa an takuuna baldatunaa mubaarokah daa-iman…
imma biQiroo-atil Qur’an wa ghoirihi minal a’maalish shoolichah…
“ad’uukum li tanjahuu fil imtihaan bi natiijatin jayyidatin, wa fie ‘auniLLahi ta’aalaa, amien…
wa tarji’uuna ilaa induniisiyya bi farhatin, amien
wassalamu’alaikum warohmatullohi wa barokaatuh.
heri said
mampir silaturahim aja mas 😀
angga erlangga said
Sama sama kuliah nech.. wahh asyik ya bisa kuliah.. catatan kuliaah… (opooo ikiii!!!)
Salam kenal… 😀
sarahtidaksendiri said
aQ yakin, putra-putri Indonesia jg g kalah beat sm Salwa..hehe…
mksh y udah mmapir k blogQ
salam kenal 🙂
putrinegriangan said
subhanallah cantiknya…
*ngelusngelusperut*
mudah – mudahan nanti Putri Junior secantik foto itu dan sebaik yang di ceritamu..
indo said
Fotonya lucu banget tuh anak Mesir…:)
aviana said
assalamualaikum…
astagfirullah, saya jadi malu sendiri. kalah sama anak umur lima tahun. ^^
putirenobaiak said
senangnya baca ini, jadi inget novel AAC. cantik nian ya anak mesir, pandai ngaji lagi.
makasih sudah mampir di blogku ya, senang dapat teman baru 🙂
soulharmony said
ikut mengAMINkan
benkyongeblog said
woooowwwwwwwwww
nadine amanda said
sungguh saya sangat suka baca blog kamu…gaya diary lg…
ka,pernah ke luxor ga?
upload foto2nya yaaa
salam kenal dr banjharbharoe
qurratulaini said
subhanalLah…
freeda march said
ramainya (^_^)v
akhirnya, ana tinggalkan jejak juga…
tadinya, hanya ingin sekedar baca…
waktu buka “who am I” jadi ilfil mau kasi comment..
at least, baca2 yang lainnya…
yang ini… mengingatkan ana sama novel2 karangan ikhwah2 mesir….
kaya’nya antum bakat tuh, nulis novel…
ditunggu ya?!!
Eh, atau sudah ada…
(^_^)v salam ukhuwah
Assalamu’alaikum wr wb
eko said
he….
hebat
http://konselingcenter.co.cc/
pengelolaan keuangan said
Kita yang ditanah air pingin tahu juga lo tentang Saudara2 kita di sana…. Salam
zulhaiban_bin_cuthasbi said
Wah, sangat menarik tulisan dari hafidzi…
Alur cerita yang dibuat, sangat cocok. Ketika hafidzi menceritakan, bahwa dirinya sedang belajar, tetapi sendirian, anak mesir dengan seumuran lima (5) tahun belajar kelompok (lebih dari seorang)… Subhanallah,,,
Hal ini, sangat menarik, ketika kita terapkan di Negara kita. Anak-anak diajarkan untuk bersosial, hingga jiwa itu tertanam kelak samapai dewasa.
Pengelana said
Maksudnya…?????
hafidzi said
bandartogelterpercaya.info said
makasih gan tentang infonya