Catatan Akhir Kuliah

Mystery Of The Nile

Aku dan Syaitan Ikhris

Posted by hafidzi pada 10 April 2008

Thursday, April 10, 2008

Dear diary

 

Di ruang Kuliah

Alhamdulillah jam sembilan tepat aku dah nyampe dipintu gerbang Univ. Al Azhar,“ semoga ngga telat” pikirku

Setelah masuk ruang kelas, terlihat teman-teman Mesirku dah pada penuh, begitu juga yang dari Rusia, Britania, Kazakstan, India, Afrika dan Asia tentunya. Kulihat ada seseorang yang memanggil namaku ditengah ruangan kelas.

“Ya Habibi, ta’aal ma’ayya”

Serentak mataku tertuju kepada seorang dari bangsa Arab dengan penampilan mirip orang Eropa, rambut berwarna pirang, mata berwarna biru, berperawakan tinggi, (kupikir masih sama tingginya dengan aku) sudah berdiri ditengah sambil menunjukkan tempat yang kosong siap tuk diduduki.

“Izzayyak ya Syaikh? Ammil iih? (apa kabar?)

Biasa, mujamalah (sosialisasi) orang Arab seperti itu. Tidak beberapa lama aku duduk, Doktor (klo ditempat kta dosen) sudah datang. Seorang yang dikenal dengan kejeniusannya dalam ilmu Ushul Fiqh, nama beliau adalah Syaikh DR. Shalah Zaidan. Walaupun sudah tua, mungkin berumur 60 tahun an, tapi ilmu beliau patut diacungi jempol, bukan hanya menurut ku, tapi kebanyakan teman2 dsini sangat suka dengan cara mengajar beliau.

Disini saya Cuma pengen ngambil hikmah dari sebuah kejadian hari ini. Ketika Dosen sedang menerangkan pelajaran, tiba2 ada yang mengetuk pintu dari luar

“Iftahil bab ya walady” (buka pintu wahai anakku) dengan nada lembut beliau menyuruh seseorang yang berasal dari Indonesia, yang duduk di depan.

Ketika pintu sudah terbuka,

“Miin biyakhbad? (siapa yang mengetuk pintu tadi) Aiwa inta, miin biyakhbad? Taa’al (kesini)” tiba tiba nada suara beliau berubah sedikit marah.

Pertama sih saya mengira yang datang terlambat itu orang Mesir, eh ternyata mahasiswa Indonesia

“Mutaassif ya Duktuh, nahnu mutakhirin” (maaf Pak, kami telat) kata salah seorang dari tiga orang yang terlambat itu.

“Wajjih nafsak ilal jidar” (hadapkan muka kalian kedinding dibelakang kalian)

Setelah itu beliau meneruskan pelajaran, tapi sebelum itu beliau menjelaskan tentang kelebihan ilmu, berhubungan dengna mereka yang telat masuk ruangan.

Terlihat tiga orang itu masih menghadap kami, saya berpikir mereka tidak tahu apa yang dimaksud dosen. Atau lagi bingung. Tiba-tiba terdengar seseorang dengan suara pelan berkata,

“Hei kalian disuruh menghadap kebelakang”

ternyata dia adalah seorang teman yang membukakan pintu tadi menerjemahkan dengan cepat, soalnya sang dosen sudah mengulanginya dua kali.

 

Wahai anak2 ku Azhariyin, kalian datang kesini untuk menuntut ilmu agama, jangan sampai telat, setengah dari menghormati ilmu itu adalah menghormati sang guru, jangan sampai duluan guru datang baru murid, itu namanya tidak ada adab. Tidak tahu sopan santun. Kalian seorang pelajar, seharusnya tahu bagaimana ilmu itu diperlakukan. Jangan seenaknya datang terlambat.

Terlihat semua orang tertunduk malu, seorang syaikh yang dikenal dengan ke alimannya, tiba2 memberikan nasehat yang sangat menyentuh jiwa dan perasaan ini.

Akhirnya aku mendapatkan satu hikmah lagi, mengenai tingginya posisi menuntut ilmu serta adab dan sopan santun bersamanya. Ternyata tidak sembarangan.

 

Alhamdulillah, setelah jam 11.15 pelajaran berakhir, dengan mengucapkan salam beliau keluar dari ruang kuliah.

“Ya syaikh, ila aina yantahil muhadarah el madi? (sampai dimana pelajran kemarin) kataku kepada teman Mesir disampingku.

“Aiwa, mumkinal aan, nahnu sanatakallamu fi masalatin nikah fil bab, Annikahul fasiq wa atsaruhu fin nikah” jawabnya.

Tidak beberapa lama jam 11.30 Doktor Athiyah Abdul Maujud datang, serentak teman2 kaget, beliau tiba2 aja langsung masuk, dan langsung duduk di depan.

“Assalamu’alakum, kaifa halukum jami’an?” (apa kabar kalian)

Dosen kali ini dikenal dengan kocaknya beliau dalam mengajar, karena dalam hukum fiqih itu perlu sekali hiburan dalam prakteknya. Makanya tak heran beliau sering membuat kita tertawa ketika beliau mengajar.

Pertama-tama beliau mengucapkan kata pembuka yang cukup panjang, yang menurutku kata2 beliau itu seperti ungkapan syair yang sangat lah indah. Saking indahnya semua orang tertegun mendengarkan ungkapan kata2 yang sangat pas dengan kata pembuka disertai dengan inti dari pelajaran yang akan dibahas hari ini. “Wallahi sungguh indah”

Setelah selesai, beliau seperti biasanya menyapa orang2 yang bukan dari orang Mesir, itu lah beliau. Selain itu juga, beliau terkenal dengan kepandainya diilmu fiqh, tidak hanya dalam turats nya, untuk kontenporer pun bisa dengan mudah dijawab beliau.

Disini saya tidak menceritakan beliau secara sepenuhnya, tapi Cuma mo ngambil sebuah hikmah dari kejadian, yup sebenarnya si sama persis dengan kejadian yang pertama, tapi yang kedua ini adalah orang Mesir.

Setelah pintu dibukakan, beliau bertanya,

“Lima Taakharta? Inta ta’rif saah kam al aan?” (kenapa telat, liat jam berapa skrang?

“Saah itnasyar wa rub ya duktur” (jam 12.15 Pak) jawab nya dengan nada penuh bersalah.

Yaa jelas lah salahnya, sang dosen datang jam 11.30, dia sudah telat 40 menit.

“Bizzab”? (betulkah) kata Beliau

Tiba2 terdengar suara seorang teman Mesir yang duduknya tidak jauh dari ku.

“Saah itnasyar wa nush ya duktur” (sekrang dah jam 12.30 Pak)

Sang dosen pun mengalihkan pandangannya, kemudian berkata, “Miin biyatkallim, aiwa miin dah biyatkallim” (siapa yang ngomong tadi) terdengar nada Ammiyah Mesir beliau keluar.

Kemudian teman ku tadi mengangkat tangan, dan sang dosen menyuruh dia maju kedepan.

“Miin amaraka bitatkallim?” (siapa yang menyuruh kmu berkata)

Dia pun hanya bisa tertunduk diam dan berkata dengan penuh kesopanan, “Maaf Pak, tadi dia bilang jam 12.15, sebenarnya sekarang sudah jam 12.30”

Pak Dosen pun tertunduk dan berkata dengan nada berbeda dari sebelumnya, “Inta wa maaka yaa syaitan” (kamu dan syaitan yang mengikutimu dibelakang) maksudnya Dia bersama seseorang  yang membisiki (menyuruh)  berkata demikian

Kemudian sang dosen menyuruh mereka berdiri sebentar sambil menerangkan sebuah kata hikmah,

“wahai anakku, takutlah kalian dari segala hal yang selalu syaitan bin iblis bin neraka yang berada di belakang dan samping kalian.”

Ternyata Beliau sudah mengetahui kalo jam sudah menunjukkan jam 12.30, tp beliau hanya diam, tidak ingin mengeluarkan seorang mahasiswa hanya karena keterlambatannya. Tapi dia, Karena sudah termakan bisikan Iblis, dia menginginkan kalo jam itu sudah terlalu telat bagi dia untuk masuk ruang kelas. Sebab pukul 1 siang, pelajaran bakal selesai.

Tapi ketahuilah wahai penuntut ilmu, sebenarnya syaitan lah yang mengatakan tadi, keinginan jahat yang timbul agar satu teman kita ini tidak bisa masuk untuk menuntut ilmu.

“Saya yang lebih berhak mengeluarkan atau memasukkan dia keruang kelas, dan ingat jangan sampai niat jahat untuk orang lain timbul dibenak kita, hanya karena keegoisan atau kesombongan kita” kata beliau sambil membuka lembaran kitab Fiqih.

Setelah itu mereka disuruh duduk dan pelajaran pun kembali dilanjutkan.

Semoga bermanfaat and Hati hati karena Syaitan selalu disamping telinga kita, perbanyak taa wwudz (pengucapan Audzubillahiminassyaitanirrajim) dan selalu ingat Allah dimana pun kita berada. Sangat mudah, tinggal pandang kesemua benda yang diciptakanNya, insya Allah hati kita bakal selalu dlam lindungan Allah Swt.

“Be careful ya”

Thanks ….

 

 

51 Tanggapan to “Aku dan Syaitan Ikhris”

  1. ven said

    waduh malu2in jg yah klo kuliah telat begitu..
    klo dipikir2 sayang jg kan kuliah jauh2 ke mesir, ketinggalan ilmu gara2 terlambat datang
    nice posting

  2. lulu said

    makanya jangan suka telat masuk kelas ya.
    memang gitu ya di Univ. al Azhar? waah keren, beda dengan di Univ. ku
    salam,

  3. Romy said

    Nice post,
    Saya jd nyesel bgt nih suka telat kuliah,,
    Saya baru ngerti gmn perasaan sang dosen saat melihat mahasiswanya telat,,

  4. hafidzi said

    he2….
    tergantung diri masing masing lah, pengen nyari ijazah doang ato pengen menuntut ilmu, tinggal pilih dunia atau niat ibadah.
    insya Allah ada perubahannya.

  5. antown said

    hiiii… takuutt!!

  6. nita said

    wah, jadi gak enak kalo telat ya…beda kalo kuliah di jkt, santai aja dg alasan standar: macet pak, bu….hehehehe

  7. uwiuw said

    hmmm jempol…senang membaca bagaimana tradisi keilmuan islam dijaga dgn baik2 🙂

  8. elly.s said

    kayak lagi baca ayat2 cinta…
    salam kenal akhi..(bener gak sih?)…

  9. realylife said

    Ya Allah , lindungilah aku dari godaaan syaitan yang terkutuk
    amin

  10. izzaty said

    salam……….pengalaman yg cukup brkesan…dari sini bnyak ‘ibrah yg bs diambil….nice!!!so,ilmu tanpa adab,sia-sia!!key…… uln tunggu pngalaman pyn brikutnya…see u….

  11. Reza said

    benar-benar posting yang mantabb, dalem…

  12. asyik yak satu kelas terdiri dari berbagai macam bangsa. siyalnya yg telat yg dari indo pulak. kalo mesir khan tuan rumah hehhehhe

  13. suci said

    Jadi gak enak, sering telat neh :p

  14. nastanesha said

    “Saah itnasyar wa rub” itu kan 12.15? Kok 11.15?
    “Saah itnasyar wa nush” itu kan 12.30? Kok 12?
    Ngantuk ya? 😀

  15. hafidzi said

    hehe…itu dia masalahnya, makanya sya bilang “Aku dan Syaitan…”
    salah ketik kali…thanks ya Nesh….

  16. hafidzi said

    Memang enak si jalan2 and ketemuan ama teman2 dari berbagai penjuru dunia….coba aja ya mercury^^

  17. eswee said

    Barrakallah akhi, tulisanmu menyadarkan aku. (Duhai Allah ampuni hamba) Baru saja tadi diriku menuruti bisikan syaitan. Beberapa jam yang lalu, seorang teman meminta pertolongan buat di ajarin internet. Rencananya, dia mau kupinjami CD pembelajarannya saja. Soalnya aku ga bisa kerumahnya karena sibuk. Tapi dalam pikiran dan hatiku..aku males banget kerumahnya, males mendengar semua cerita-cerita “betapa bagusnya dan hebatnya” dia…terus..terus dan terus..hoaammss…
    Membaca cerita akhi jadi sadar betapa dangkalnya aku..betapa mudanya ditipu syaitan. Astaghfirullah.
    Sukron jazakumullah ya akhi.

  18. theloebizz said

    hhmm…..klo ngantuk selama pelajaran berlangsung jg termasuk godaan syaitan kan yah???

    *mengkambinghitamkan syaitan* :mrgreen:

  19. mubaraq said

    Salam alaikum….
    Cairo..aha cairo…Hadir muhadarah terlambat cukup banyak faktornya:
    Apalagi skr…sewa rumah mahal…terpaksa harus tinggal di pinggir kota cairo…mahasiswa indonesia mancari solusi…seperti kota100…

    tranportasi menjadi salah satu sebab telat hadir kuliah di cairo…

    Mubaraq-Kota100,Cairo

  20. eswee said

    Iya ya..kalo memfitnah syeitan boleh gak ya? 🙂

  21. kidungjingga said

    saya sering terlambat masuk kantor nih…. hehe.. dosanya makin gede kali ya? duuuhhh….

  22. chic said

    waaah jadi inget dulu pas kuliah Sosiologi Hukum, ada mahasiswa dateng terlambat. Ibu dosen saya cuma berkata, “Maaf ya Mas, saya duluan…”. Singkat, tapi kena banget!

    yang ada cuma malu.. hehehe

  23. tehaha said

    dulu saya jarang tela kuliah.
    kalo ketiduran di belakang sering 🙂
    hehehe..
    salam,

  24. xonket said

    Baca Tulisan Hafidzi ini serasa ruangan disekitarku ini jadi tenang, tentram dan damai. satu pelajaran yang sangat baguz dapat di petik dari cerita perkuliahan.

    Terus Ceritakan Pengalaman Anda Bro, akan banyak manfaat bagi yang membaca…

    Salam.

  25. kusmargono said

    Di Al Alzhar Mesir banyak mahasiswa Indonesia ya ?
    Hebat yah orang Indonesia yang bisa belajar disana

  26. hafidzi said

    doain aja…
    hmm tuk sementara kayaknya g bisa ngebahas pengalaman sy, soalnya mo ujian semester nih…insya Allah entar bis ujian update lagi.
    thanks 2 all

  27. Amel said

    Assalamu’alaikum, kunjungan balik.. Wah, sy mrasa terkesan sekali dgn dosennya anda dsn.. Tidak hanya ilmu yg diajarkn, tp bnyk hal yach..Subhanallah, ad ga ya dosen kek gt di indo:)

  28. […] 17 April, 2008 hari-hari , renungan Blogwalking lagi. Agak terhenyak dengan tulisan di sini. Iya juga, selama ini saya sering bersingkap dengki terhadap kesalahan orang lain. Padahal mungkin […]

  29. wah senang bisa mampir ke blog mahasiswa al azhar
    moga ilmu yang dipelajari bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa ini kelak
    bergabung dengan barisan ilmuwan yang peduli keindahan
    semangat!

  30. myviolet said

    WAH…
    ABANG INI KULIAH DIMESIR YA…
    TERLAMBAT SAMPAI PUSING BEGITU…
    KALAU SAYA DISINI KULIAH…
    KALAU TIDAK TERLABAT TIDAK KEREN BANG…
    HAHAHA
    BERCANDA KOK…
    YA…BIASANYA KLO ORANG SUDAH TAU SALAHNYA PASTI AKAN MEMPERBAIKINYA
    BAGAIMANA DENGAN ABANG?

  31. Menik said

    Jangan sampai “telat” menjadi cap budaya bangsa Indonesia 😦

  32. Singal said

    Menuntut ilmu dan berbudi pekerti, diamalkan untuk kebaikan masyarakat,luar biasa, posting yang bagus, dan bermanfaat bagi kita.
    Salam Kenal.

  33. Rindu said

    Saya setiap hari mampir ke blog ini sejak mas mampir ke blog saya, ternyata tidak selalu ada diary baru yang terukir disini… balik ke blog sendiri deh.

  34. erander said

    Subhanallah ..

    Saya tersasar di blog ini, berkat bimbingan-Nya .. dari blogwalking ke tempatnya Hariady, saya jumpai postingan ini. Saya mohon ijin untuk mengutip kisahnya dalam saya memberikan ilustrasi baik postingan maupun ngobrol2 dengan teman2. Karena pengalaman bapak sangat mencerahkan.

  35. Fachri… Fachri… eh salah… Hafidz toh *salaman*… *sindrom AAC*

  36. chatoer said

    jarang telat sih, dulu, karena sering ngeceng adik kelas jadi dateng ke kampus rajin bgt, kuliah sore, udah di kampus dari pagi 😛

  37. live said

    haha
    zi sering ngga liat orang mesirnya telat?

  38. azaxs said

    kayae sama aja nih kuliah di mesir atau di ponorogo 😆

  39. azaxs said

    salam kenal mas, makasih dah mampir diblog-ku.. ma’annajah 🙂

  40. tehaha said

    hmmm..
    kuliah jauh nih yah mas..??
    senang bisa ketemu di blog…
    salam..

  41. pengucapan Audzubillahiminassyaitanirrajim….

    Benarkah dengan banyak mengucapkan taawwudz sebatas UCAPAN di bibir manis ini si SYETAN akan berlari menjauhi diri kita…???.

    Sudahkah Anda pernah MERISETNYA…???.

    Salam kenal Mas
    dari Kalimantan Timur

  42. hafidzi said

    Yup seperti yang di Ucapkan Rasulullah Saw. tapi kata Beliau, setelah kita mengucapkan itu, kira2 satu kilometer dia kabur terbirit-birit, dengan kegejap juga dia akan kembali kepada kita jika kita lupa kepada Allah lagi….

    kata Syaitan, “Kecuali Hamba2 engkau wahai Allah yang Ikhlas, yang aku tidak bisa lagi mendekatinya”

    salam kenal juga Mas,

  43. lainsiji said

    postingan yang bermakna, sungguh (jadi bingung mo koment apa tadi). Soalnya saat masih kuliah, aku termasuk mahasiswa yang rajin telat (telat koq rajin ya). Malu

  44. rifqui said

    kata teman aku mujamalah kok artinya sosialisasi? klo ngga salah katanya artinya basi-basi, mana yang bener yaa?

  45. Fiz said

    Salam kenal Mas, posting yang bagus. Telat masuk kuliah??? Malu dong…!!! 😀

  46. hafidzi said

    @fiz…hehehe,, yg jelas bukan saya:P….tp patut jadi contoh jg, malu ama negara yg kita sandang 😀

  47. Mahdi said

    Salam kenal Bung Hafidzi,

    Tulisannya bagus, hampir seperti gaya tulis jurnalisme sastrawi. Kalau Bung Hafidzi bisa lebih intens menulis catatan-catatan keseharian Bung (apakah tentang para dosen di Azhar, proses belajar mahasiswa, kehidupan sehari-hari di Kairo, religiositas orang-orang di Mesjid atau Gereja Koptik, atau hal lain yang menarik) maka Saya tertarik untuk menerbitkannya di Indonesia. Tentang hal-hal teknis yang terkait kita bisa diskusikan melalui email.

    Jazakallah Khair..


    “Boleh, apa yang bisa saya bantu, Insya Allah saya usahakan….
    jazakallah khair…”

  48. deprant said

    akhirnya saya bingung sendiri,kenapa bisa nyasar di blog ini,ternyata isinya keren banget…
    oke sukses terus y kuliyahnya..
    assalamualaykum.


    wa3laikumsalam
    “Deprant, minum minum dulu….
    terimakasih dah berkunjung di cafe kuliah saya….”

  49. tha said

    banyak pesan dan pelajaran yg bisa di petik di sini.

    nice.


    semoga kita bisa terus mengamalkan hal2 yang baik…
    slm

  50. What¡¦s Happening i’m new to this, I stumbled upon this I’ve found It positively helpful and it has aided me out loads. I am hoping to give a contribution & assist other users like its helped me. Great job.

  51. awandragon said

    Banyak pesan yang terkandung daam postingan ini,
    Psang ink saya ya gan

Tinggalkan Balasan ke nita Batalkan balasan